
KOMPAS.com — Ben Spies menolak untuk menjelaskan hubungan tak sedap antara dirinya dan sosok tertentu di dalam tim Yamaha. Padahal, saat GP Amerika Serikat di Laguna Seca akhir bulan lalu, dia sempat membeberkan bagaimana tensi di tubuh tim "Garpu Tala" itu.
Di Laguna Seca, juara dunia World Superbike 2009 ini mengonfirmasi lewat Twitter bahwa dia meninggalkan tim Jepang tersebut pada akhir musim 2012 ini. Tetapi, dalam kesempatan itu, Spies juga mengatakan bahwa dirinya diberitahu oleh seseorang berlevel tinggi di tim bahwa lebih baik tidak usah ke GP Amerika Serikat jika tidak melakukan persiapan 100 persen.
Komentar bernada ancaman itu datang setelah Spies kembali mengalami nasib sial di Indianapolis akibat kegagalan mesin. Padahal, dia sedang bertarung di barisan terdepan dengan pebalap Repsol Honda, Dani Pedrosa, yang memenangkan balapan 28 lap tersebut. Ini adalah kegagalan kedua di tanah kelahirannya, setelah di Laguna Seca pun dia gagal melanjutkan lomba lantaran lengan ayun YZR-M1 tunggangannya patah.
"Saya diberitahu oleh seseorang di Yamaha bahwa jika tidak membalap 100 persen di Laguna (Seca), maka tidak usah tampil. Saya datang ke Laguna, dan berusaha semampu saya untuk melakukan yang terbaik," ujar Spies dalam sebuah wawancara yang dirilis Indianapolis Motor Speedway.
"Motor mengalami kegagalan. Kemudian kami datang ke sini dengan 100 persen dan melakukan yang terbaik lagi, dan kami kembali mengalami masalah mekanik pada motor. Saya sudah memberikan 100 persen."
"Saya tidak akan menyebut sejumlah nama, tetapi ya, dia adalah seorang dengan level tinggi."
Ditanya tentang rasa frustrasinya lantaran selalu dihinggapi nasib sial selama musim ini, Spies menjawab, "Tentu frustrasi, tetapi apa yang terjadi membuat saya tertawa. Saya sama sekali tidak marah."
"Terjadi banyak hal, satu setelah yang lain. Anda tidak tahu bagaimana meresponsnya. Jadi, apa yang dikatakan setelah Mugello dan apa yang terjadi, serta kemudian usaha yang sudah saya lakukan dalam dua akhir pekan terakhir, saya pikir tidak terlalu fair."
Namun, dalam wawancara yang sama, Spies tak ragu jika kru Yamaha tetap berada di belakangnya.
"Saya tahu tim saya, juga kru. Itu sudah diperlihatkan," jelas Spies ketika menjawab bahwa Yamaha di belakangnya 100 persen. "Motor bagus dalam dua akhir pekan terakhir. Saya hanya tidak respek dengan apa yang dikatakan kepada saya, dan apa yang sudah kami coba lakukan tahun ini."
"Saya sama sekali tidak mengatakan bahwa itu kesalahan Yamaha. Ini juga hanyalah ketidakberuntungan. Mengapa itu terjadi pada saya, saya tidak tahu."
Pada Senin (20/8/2012) malam, Spies kembali mengungkapkan di Twitter mengenai pandangan itu. Dia juga menepis spekulasi bahwa komentarnya tersebut ditujukan kepada bos racing Yamaha, Lin Jarvis.
"Saya membuat sebuah pernyataan akhir pekan ini tentang sejumlah ketegangan di tim kami dan apa yang orang katakan kepada saya. Orang selalu mengisi ruang dengan omong kosong," ujar Spies melalui akun Twitter-nya.
"Saya memiliki banyak orang di belakang saya, termasuk bos saya tuan Jarvis, yang mana sudah berada di belakang saya sepanjang waktu dia menginginkan Jorge dan saya di Yamaha."
No comments:
Post a Comment